Sorgum Pangan Lokal NTT yang Kian Mempesona

Sorgum memiliki kemampuan tumbuh kembali setelah dipanen atau ratun. Kelebihan ini yang membuat petani berniat menanam selain harga jualnya yang lumayan bagus.Ditemui di lahan sorgum Likotuden, penggerak petani lahan kering Maria Loretha mengatakan bila ditanam dengan jarak tanam 30 cm dan antara baris 75 cm di lahan seluas satu hektare maka produksi sorgum mencapai 3-4 ton.

Maria jelaskan, setiap petani fanatisme terhadap jenis sorgum tertentu. Untuk Likotuden ada 6 varietas sorgum yang dikembangkan yaitu Kuali, Super-1, Okin, Numbu, Wolo dan Waiotan. “Secara keseluruhan saya sudah kembangkan 14 jenis yakni Pega,Wolo,Warogoru, Mesak Hitam, Lepang, Watablolon, Merih, Okin,Wataru, Kuali, Wata Mayung, Terae Are, Terae Madare dan Wataru Hamu,” papar peraih Kehati Award bidang Prakarsa Lestari Kehati (2012) itu.

Sorgum sebut pelestari benih ini kini sudah tersebar di 8 kabupaten seperti di Flores Timur, Ende, Sikka, Nagekeo, Manggarai Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Lembata. Maria menyebutkan petani menggemari sorgum berumur pendek seperti jenis Kuali, Okin dan Wataru Manis. Sorgum jenis ini anti rebah, produksinya tinggi dan potensi ratun bisa 3-4 kali karena kemampuan mengikat air di udara sangat bagus. Yang paling bagus menurutnya jenis Kuali. “Saya pelestari benih maka mau tidak mau, suka tidak suka saya tetap tanam semua jenis sorgum,” ucapnya.